Minggu, 28 Januari 2018

Komponen elektronika lengkap + fungsinya

                         KOMPONEN ELEKTRONIKA                                            LENGKAP



1.Resistor

Resistor merupakan salah satu komponen yang paling sering ditemukan dalam Rangkaian Elektronika. Hampir setiap peralatan Elektronika menggunakannya. Pada dasarnya Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Resistor atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Hambatan atau Tahanan dan biasanya disingkat dengan Huruf “R”. Satuan Hambatan atau Resistansi Resistor adalah OHM (Ω). Sebutan “OHM” ini diambil dari nama penemunya yaitu Georg Simon Ohm yang juga merupakan seorang Fisikawan Jerman.

Jenis-jenis resistor

Pada umumnya Resistor dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah Fixed Resistor, Variable Resistor, Thermistor dan LDR.
  1. Fixed Resistor

Fixed Resistor adalah jenis Resistor yang memiliki nilai resistansinya tetap. Nilai Resistansi atau Hambatan Resistor ini biasanya ditandai dengan kode warna ataupun kode Angka
Bentuk dan symbol Fixed resistor :
Yang tergolong dalam Kategori Fixed Resistor berdasarkan Komposisi bahan pembuatnya diantaranya adalah :

Carbon Composition Resistor (Resistor Komposisi Karbon)

Resistor jenis Carbon Composistion ini terbuat dari komposisi karbon halus yang dicampur dengan bahan isolasi bubuk sebagai pengikatnya (binder) agar mendapatkan nilai resistansi yang diinginkan. Semakin banyak bahan karbonnya semakin rendah pula nilai resistansi atau nilai hambatannya.
Nilai Resistansi yang sering ditemukan di pasaran untuk Resistor jenis Carbon Composistion Resistor ini biasanya berkisar dari 1Ω sampai 200MΩ dengan daya 1/10W sampai 2W.

Carbon Film Resistor (Resistor Film Karbon)

Resistor Jenis Carbon Film ini terdiri dari filem tipis karbon yang diendapkan Subtrat isolator yang dipotong berbentuk spiral. Nilai resistansinya tergantung pada proporsi karbon dan isolator. Semakin banyak bahan karbonnya semakin rendah pula nilai resistansinya. Keuntungan Carbon Film Resistor ini adalah dapat menghasilkan resistor dengan toleransi yang lebih rendah dan juga rendahnya kepekaan terhadap suhu jika dibandingkan dnegan Carbon Composition Resistor.
Nilai Resistansi Carbon Film Resistor yang tersedia di pasaran biasanya berkisar diantara 1Ω sampai 10MΩ dengan daya 1/6W hingga 5W. Karena rendahnya kepekaan terhadap suhu, Carbon Film Resistor dapat bekerja di suhu yang berkisar dari -55°C hingga 155°C.

Metal Film Resistor (Resistor Film Logam)

Metal Film Resistor adalah jenis Resistor yang dilapisi dengan Film logam yang tipis ke Subtrat Keramik dan dipotong berbentuk spiral. Nilai Resistansinya dipengaruhi oleh panjang, lebar  dan ketebalan spiral logam.

        2. Variable Resistor

Variable Resistor adalah jenis Resistor yang nilai resistansinya dapat berubah dan diatur sesuai dengan keinginan. Pada umumnya Variable Resistor terbagi menjadi Potensiometer, Rheostat dan Trimpot.
Bentuk dan symbol variable resistor :

Potensiometer

Potensiometer merupakan jenis Variable Resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah dengan cara memutar porosnya melalui sebuah Tuas yang terdapat pada Potensiometer. Nilai Resistansi Potensiometer biasanya tertulis di badan Potensiometer dalam bentuk kode angka.

Rheostat

Rheostat merupakan jenis Variable Resistor yang dapat beroperasi pada Tegangan dan Arus yang tinggi. Rheostat terbuat dari lilitan kawat resistif dan pengaturan Nilai Resistansi dilakukan dengan penyapu yang bergerak pada bagian atas Toroid.

Preset Resistor (Trimpot)

Preset Resistor atau sering juga disebut dengan Trimpot (Trimmer Potensiometer) adalah jenis Variable Resistor yang berfungsi seperti Potensiometer tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil dan tidak memiliki Tuas. Untuk mengatur nilai resistansinya, dibutuhkan alat bantu seperti Obeng kecil untuk dapat memutar porosnya.

      3. Thermistor (Thermal Resistor)

Thermistor adalah Jenis Resistor yang nilai resistansinya dapat dipengaruhi oleh suhu (Temperature). Thermistor merupakan Singkatan dari “Thermal Resistor”. Terdapat dua jenis Thermistor yaitu Thermistor NTC (Negative Temperature Coefficient) dan Thermistor PTC (Positive Temperature Coefficient).
Bentuk dan symbol thermistor :

 

       4. LDR (Light Dependent Resistor)

LDR atau Light Dependent Resistor adalah jenis Resistor yang nilai Resistansinya dipengaruhi oleh intensitas Cahaya yang diterimanya. Untuk lebih jelas mengenai LD:
Bentuk dan symbol LDR :
2.Kapasitor
PENGERTIAN KAPASITOR

Kapasitor adalah komponen elektronika yang mampu menyimpan muatan listrik medan listrik sampai batas waktu tertentu, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan arus listrik yang terbuat dari dua buah keping logam yang dipisahkan oleh bahan dielektrik, seperti keramik, gelas, vakum, dan lain-lain. Kapasitor ditemukan pertama kali oleh Michael Faraday (1791-1867). Satuan kapasitor disebut Farad (F). Satu Farad = 9×1011 cm2 yang artinya luas permukaan kepingan tersebut.

Kapasitor disebut juga kondensator. Kata “kondensator” pertama kali disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa Italia “condensatore”), yaitu kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan listrik.

Seperti halnya resistor, kapasitor juga tergolong ke dalam komponen pasif elektronika.


FUNGSI KAPASITOR

Berikut ini adalah fungsi kapasitor yang terdapat dalam sebuah rangkaian/sistem elektronika:
  • Berfungsi untuk menyimpan muatan listrik/elektron yang disebut dengan kapasitansi.
  • Sebagai kopling antara rangkaian yang satu dengan rangkaian yang lain (pada power supply).
  • Sebagai filter/penyaring dalam rangkaian power supply.
  • Sebagai frekuensi dalam rangkaian antena.
  • Untuk menghemat daya listrik pada lampu neon.
  • Menghilangkan bouncing (loncatan api) bila dipasang pada saklar
  • Untuk arus DC berfungsi sebagai isolator/penahan arus listrik, sedangkan untuk arus AC berfungsi sebagai konduktor/melewatkan arus listrik.
  • Perata tegangan DC pada pengubah AC to DC. 
  • Pembangkit gelombang AC atau oscilator, dan sebagainya.


Beberapa ilmuan menyatakan bahwa jika sebuah kapasitor yang diberi tegangan 1 volt dapat memuat elektron sebanyak 1 coloumb maka dikatakan bahwa kapasitor tersebut memiliki kapasitansi 1 farad. Berikut secara matematis,jika dinyatakan secara rumus:

C = Q/V

C = Nilai kapasitansi,dalam F (Fared)
Q = Muatan elektron,dalam C (Coloumb)
V = Besar Tegangan,dalam V (Volt)

Dalam perhitunganya, kapasitansi dihitung dengan mengetahui luas daerah pelat metal(A), Jarak antara kedua pelat metal (t), serta konstanta bahan elektrik (K). Secara matematis,dapat dituliskan seperti berikut:

C = (8,85x10-12)(KA/t)



JENIS - JENIS KAPASITOR

1. Kapasitor Elektrostatis
Kapasitor jenis ini terbuat dari bahan keramikfilm, dan mika. Namun banyak yang menggunakan bahan jenis keramik dan mika karena harganya lebih murah bila dibandingkan dengan yang lain. Kapasitor jenis ini termasuk dalam kapasitor nonpolar.


2. Kapasitor Elektrolitik

Kapasitor jenis ini terbuat dari lapisan metal-oksida. Pada
umumnya kapasitor jenis ini dalam pembuatannya menggunakan proses yang disebut denga elektrolisis, sehingga dapat terbentuk kutub positif dan kutub negatif.


3. Kapasitor Elektrokimia

Kapasitor yang terbuat dari campuran larutan atau bahan kimia ke-dalamnya. Contoh kapasitor jenis ini dapat kita jumpai di sekitar kita seperti baterai dan accumulator (aki). Baterai dan aki memiliki tingkat kebocoran arus yang sangat kecil dan kapaitansi yang besar.

Dalam rangkaian elektronika, kapasitor terbagi menjadi 2 macam, yaitu kapasitor polar dan non polar.

Kapasitor Polar adalah jenis kapasitor yang mempunyai dua kutub dan mempunyai polaritas positif atau negatif. Kapasitor ini terbuat dari bahan elektrolit yang mempunyai nilai kapasitansi yang besar jika dibandingkan dengan kapasitor yang menggunakan bahan dielektrik.
Kapasitor Non Polar adalah sebuah kapasitor yang tidak memiliki polaritas postif dan negatif pada kedua kutubnya. Kapasitor ini juga dapat kita gunakan secara terbalik. Kapasitor jenis ini biasanya memiliki nilai kapasitansi yang kecil karena terbuat dari bahan keramik dan mika.

Walau saja kedua jenis kapasitor ini banyak digunakan untuk menyimpan muatan listrik, namun masih banyak perbedaan dari kedua jenis tersebut, yaitu adalah bahan yang digunakan dan juga fungsi kegunaannya dalam sehari-hari.

Berikut adalah nama kapasitor beserta gambarnya :


CARA KERJA KAPASITOR

Adapun cara kerja kapasitor dalam sebuah rangkaian elektronika adalah dengan cara mengalirkan arus listrik menuju kapasitor. Muatan positif dan negatif akan berkumpul pada kedua ujung berlainan tersebut apabila kedua ujung metal (elektroda) dihubungkan dengan sumber tegangan.

Muatan-muatan positif akan mengumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutub negatif, dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke kutub positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini tersimpan selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Apabila kapasitor sudah penuh terisi arus listrik, maka kapasitor akan mengeluarkan muatannya dan kembali mengisi lagi. Begitu seterusnya.

3.Transistor


PENGERTIAN TRANSISTOR

  Transistor merupakan komponen elektronika pertama yang membuat duniaelektronika klasik menjadi elektronika modern.
Transistor, jenis, fungsi dan karakternya
   Didalam sebuah transistor merupakan susunan beberapa dioda, berdasar jenis sambungan diodanya transistor dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
1. BJT ( Bipolar Juction Transistor), dan
2. FET ( Field Effect Transistor)





JENIS DAN MACAM TRANSISTOR

Mari kita bahas satu persatu jenis transistor diatas.

1. BJT (BIPOLAR JUCTION TRANSISTOR)

   BJT memiliki dua dioda yang kutub positif dan negatifnya berhimpitan, serta memiliki3 buah terminal yaitu: 
– emitter (E), 
– kolektor (C), dan 
– basis (B).

BJT dapat di bagi lagi menjadi dua jenis, yaitu:
Transistor, jenis, fungsi dan karakternya

a. NPN (Negative Temperature Negative)

   Huruf n dan p pada transistor jenis ini menunjukkan pembawa muatan mayoritas pada daerah yang berbeda pada transistor.
   Transistor NPN terdiri dari 1 lapisan semikonduktor tipe p di antara dua lapisan semikonduktor tipe n.
   Arus kecil yang melalui basis pada emiter dikuatkan di keluaran kolektor. Dengan kata lain transistor NPN hidup ketika tegangan basis lebih tinggi dari tegangan emiter.
   Tanda panah pada simbol diletakkan pada kaki emiter dan menunjuk keluar (arah aliran arus konvensional ketika piranti di bias maju).

b. PNP (Positiv Negative Positive)

   Transistor PNP terdiri dari satu lapisan semi konduktor tipe n di antara dua lapisansemikonduktor tipe p.
   Arus kecil yang meninggalkan basis pada mode tunggal emiter dikuatkan di keluaran kolektor. Dengan kata lain transistor PNP hidup ketika tegangan basis lbih rendah daripada tegangan emiter.
   Tanda panah pada simbol diletakkan pada emiter dan menunjuk ke dalam.

2. FET ( FIELD EFFECT TRANSISTOR)

  FET menggunakan medan listrik untuk mengendalikan konduktifitas suatu kanal dari pembawa, muatan tunggal dalam semi konduktor.
FET memiliki 3 terminal, yaitu 
– source (S), 
– Gate (G) dan 
– Drain (D).
Jenis transistor FET dapat dibagi menjadi:
Transistor, jenis, fungsi dan karakternya
  1. JFET (Junction FET), dengan metode mempertemukan antara p – n yang di panjar guna memisahkan Gate dan Body.
  2. MOSFET ( Metal Oxide Semiconductor FET), menempatkan isolator di antara Gate dan Body.
  3. MESFET ( Metal Semiconductor FET) , pertemuan antara p dan n pada JFET digantikan denganpenghalang Schottky, yang digunakan pada GaAs dan semikonduktor lainya.
  4. HEMT (High Electron Mobility Transistor/ Transistor yang memiliki pergerakan elektron yang tinggi), disebut juga HFET ( Heterostructure FET, FET Struktur Campuran), isolator antar gate dan body dibentuk dari material yang memiliki lebar celah berbeda.
  5. FREDFET (Fast Reverse/ Recovery Epitaxial Diode FET, FET dioda Eitaksial Cepat Balik/ Pulih). FET di desain khusus untuk memperlancr / mempercepat pemulihan dioda pada body.
  6. ISFET (Ion Sensitive FET/ FET Sensitif Ion) , digunakan untuk mengukur konsentrasi ion pada larutan. Ketika konsentrasi ion (pH) berubah, arus mengalir pada transistor akan juga berubah.
  7. DNAFET, adalah FET khusus yang berfungsi sebagai biosensor dengan menggunakan gerbang (gate) yang di buat dari molekul salah satu helai dari DNA untuk mendeteksi helaian DNA yang sesuai/cocok.
  8. IGBT ( insulated Gate Transistor / Transistor Dua kutub gerbang dan isolasi). Sebuah peranti pengndali daya tinggi. IGBT memiliki struktur yang mirip MOSFET dan di gandengkan dengan kanal konduksi utama yang mirip transistor 2 kutub. IGBT sering digunakan pada tegangan operasi antara 200 s/d 3.000 volt. MOSFET merupakan peranti utama yang digunakan pada tegangan antara 1 s/d 200 volt.
  Tabel pengujian Transistor menggunakan Multimeter

No
Transistor
NPN
PNP
Kabel colok
Jarum Multimeter
Kabel colok
Jarum Multimeter
Positif
Negatif
Positif
Negatif
1
B
C
Tidak bergerak
B
C
Bergerak
2
B
E
Tidak bergerak
B
E
Bergerak
3
C
B
Bergerak
C
B
Tidak bergerak
4
E
B
Bergerak
E
B
Tidak bergerak
5
C
E
Tidak bergerak
C
E
Tidak bergerak
6
E
C
Tidak bergerak
E
C
Tidak bergerak
4.Dioda
jenis jenis dioda simbol
informazone.com
Perkembangan teknologi pada era modern ini telah mebawa pengaruh besar terhadap kemajuan dalam proses pembuatan dioda. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya dioda yang memiliki bentuk dan ukuran yang bermacam-macam. Setiap dioda tersebut memiliki fungsinya masing-masing di dalam sistem elektronik.
Sebelum lebih jauh membahas macam-macam dioda, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu yang dimaksud dengan dioda dan bagaimana cara kerjanya.
Dioda adalah sebuah komponen elektronika semikonduktor yang terdiri dari 1 buah junctionatau persambungan P-N, atau juga sering disebut sebagai komponen yang terdiri dari 2 lapisan semikonduktor P (positif) dan N (negatif). Dioda memiliki fungsi untuk menghantarkan arus listrik pada saat bias maju (forward bias) dan menghambat arus listrik pada saat bias balik (reverse bias).
Bias maju atau forward bias terjadi ketika Anoda dioda diberi tegangan positif dan Katoda dioda diberi tegangan negatif. Sebaliknya, jika Anoda dibei tegangan negatif dan katoda diberi tegangan positif, maka akan terjadi bias yang dinamakan bias balik atau reverse bias.

1. Dioda Biasa

simbol dan bentuk dioda
informazone.com
Dioda ini adalah yang paling sering kita jumpai diberbagi perangkat elektronik. Simbol dan bentuk dioda dapat Anda lihat pada gambar di atas. Bentuk simbolnya menujukkan karakteristik dioda itu sendiri. Gamabr segitiga pada simbol menunjukkan arah aliran arus listrik dan garis lurus menujukkan bahwa arus listrik dari arah yang berlawanan tidak bisa melewati dioda.
Dioda mempunyai dua terminal, yaitu terminal positif yang disebut anoda dan terminal negatif yang disebut katoda. Pada komponen dioda terdapat sebuah garis yang dibuat agar sesuai dengan simbol dioda dan membantu mengetahui posisi terminal anoda dan katoda. Karena jika posisi kaki dioda terbalik maka piranti elektronik tidak bisa menyala.

a. Sebagai Saklar

Dioda dapat digunakan sebagi saklar, dengan cara mengatur bentuk tegangan luar yang diberikan pada kedua terminal dioda. Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa saat forward bias dioda akan mengalirkan arus listrik dan saat reverse bias dioda akan memutus aliran listrik. Dimana cara kerja dioda ini mirip dengan fungsi saklar pada umumnya. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut.
karakteristik dioda sebagai saklar
madelektro.blogspot.com
Pada gambar diatas secara berurutan adalah (a) simbol dioda, (b) karakteristik dioda, (c) karakteristik dioda ideal jika difungsikan sebagai saklar. Sebagaimana yang dapat dilihat pada gambar (c) nilai iD (arus dioda) bernilai ≠ nol (ON) jika tegangan anoda lebih positif daripada tegangan katoda. Sedangkan iD akan bernilai 0 (OFF) jika tegangan katoda lebih negatif daripada tegangan tegangan katoda.

b. Sebagai Rectifier (Penyearah)

dioda penyearah satu gelombang penuh
boelectronic.com
Selain sebagai switch atau saklar dioda juga memiliki fungsi utama sebagai penyearah arus listrik. Seperti yang telah dijelaskan diatas, jika ada arus yang melewati kutub dengan arah yang salah akan distop sehingga tidak bisa lewat. Karena karakteristik yang unik inilah sehingga dioda dapat dipakai mengubah arus bolak balik (AC) menjadi arus satu arah (DC).
Untuk menyearahkan arus AC menjadi DC secara penuh satu gelaombang maka dibutuhkan 4 buah dioda jika menggunakan transformator non-CT (center tap). Bentuk rangkaian elektronik penyearah satu gelombang penuh (full wave rectifier) dapat Anda lihat pada gambar di atas.

2. Dioda Bridge

Dioda bridge sebenarnya fungsinya tidak jauh berbeda dengan dioda lainnya. Hanya saja dioda ini memiliki kelebihan dalam kemudahan pemakaiaanya. Jika kita ingin membuat penyearah satu gelaombang penuh dibutuhkan 4 buah dioda, maka dengan dioda jauh lebih mudah karena hanya dibutuhkan 1 buah dioda bridge saja.
Hal ini bisa dilakukan karena di dalam dioda bridge sudah berisi 4 buah dioda yang berguna untuk mengubah arus bolak balik (AC) menjadi arus searah (DC). Cara kerjanya pun sama seperti rangkaian full wave rectifier dengan 4 dioda. Hanya saja pemasangannya lebih mudah karena sudah tertata rapi, sehingga tidak perlu mengatur susunan dioda satu-persatu.
Bentuk dioda bridge sangat bervariasi mulai dari berbentuk bulat, tipis seperti sisir, dan berbentuk kotak seperti meja. Pada setiap dioda bridge terdapat 4 buah terminal yaitu 2 terminal sebagi input sumber listrik AC dan 2 terminal output DC dengan polaritas positif dan negatif. Untuk lebih jelasnya dapat Anda lihat pada gambar di atas.

3. Dioda Zener

dioda zener dan simbol
informazone.com
Dioda zener adalah salah satu jenis dioda yang dibuat dengan cara tertentu sebhingga bisa bekerja pada rangkaian reverse bias. Karakteristik pada rangkaian bias balik berbeda dengan dioda biasa, namun pada rangkaian bias maju karakteristik dan fungsinya sama seperti dioda biasa.
Dioda zener mampu mengalirkan arus listrik yang arahnya berlawan dengan syarat tengangan yang diberikan harus melampaui batas tegangan rusak (breakdown voltage) dioda. Pada umumnya dioda zener dipasang secara terbalik sesuai prinsip reverse bias dan berfungsi sebagai voltage regulator atau pengatur tegangan.
Sebagai contoh, jika kita memasang dioda zener dengan tegangan 2,8 V pada rangkaian dengan sumber tegangan sebesar 24 V maka ketika melewati dioda zener yang dipasang secara bias balik tegangannya akan turun. Nilai tegangan akan terus sama seperti nilai tegangan dioda.

4Light Emitting Diode (LED)

simbol LED
clipartbest.com
Light Emitting Diode LEd
scania.com
Light emitting diode adalah dioda sambungan sambungan semikonduktor P-N yang jika dipasang secara forward bias maka akan mengeluarkan cahaya tampak. Simbol dan bentuk dioda bisa Anda lihat pada gambar di atas. Simbol LED bentuk hampir sama dengan simboldioda normal, hanya saja terdapat 2 panah sebagai simbol bahwa LED mengemisikan cahaya.
Jika LED dipasang secara reverse bias maka komponen tersebut tidak akan mengeluarkan cahaya. Penggunaan LED secara reverse bias akan menyebabkan LED menjdi cepat rusak. LED biasa digunakan sebagai indikator pada rangkaian elektronik.

5. Photo Diode (PD)

simbol photo diode
wikimedia.org
Photo Diode
conrad.com
Photo diode merupakan dioda sambungan P-N yang jika dikenai cahaya maka tahanan baliknya akan berubah menjadi lebih kecil sehingga arus listrik bisa melewatinya. Dalam keadaan gelap atau tidak ada cahaya nilai tahanan baliknya sangat besar sehingga tidak menghantarkan arus listrik.
Bentuk simbol PD hampir sama dengan bentuk simbol LED, hanya saja arah panahnya terbalik. Hal tersebut menunjukkan sifat PD yang jika dikenai cahaya maka akan mampu menghantarkan arus listrik. Dalam rangkaian elektronik dioda ini haruslah dipasang secara reverse bias.

6. Dioda Varactor

Dioda Varactor
aliexpress.com
Dioda varactor adalah dioda semikonduktor dengan sambungan P-N yang dirancang khusus sehingga mempunyai sifat kapasitansi ketika dipasang pada rangkaian sesuai prinsip reverse bias. Dioda varactor juga biasa disebt sebgai dioda variabel kapasitansi (variable capacitance diode) atau varicap diode. Dioda jenis ini biasa digunakan pada rangkaian elektronik seperti pada ponsel, radio, dan televisi.
Bentuk simbol dioda varactor berbentuk seperti gabungan antara simbol dioda dan kapasitor. Hal tersebut sesuai dengan fungsi dioda varactor. Dalam memilih dioda varikap perlu diperhatikan beberapa spesifikasi yaitu minimum voltage break down (V), power dissipation(mW), nilai kapasitansi dioda (pF), dan maximum peak current (A).

7. Dioda Tunnel

Dioda Tunnel
hackaday.com
Dioda tunnel adalah jenis dioda semikonduktor dengan sambungan P-N yang diancang khusus sehingga mempu membentuk daerah deplesi menjadi sangat sempit. Hal tersebut bisa terjadi karena dioda tunnel diberi pengotor berat 1000 kali lebih banyak dibandingkan dioda pada umumnya.
karakteristik dioda tunnel

5.Induktor
pengertian dan fungsi induktor beserta jenis-jenisnya. Induktor adalah komponen elektronika yang terbuat dari lilitan kawat yang membentuk sebuah kumparan
Jenis induktor terdiri dari bermacam macam diantaranya adalah induktor inti udara, induktor inti besi, induktor inti ferit, serta induktor variabel

Pada artikel ini admin akan menjelaskan tentang pengertian dan fungsi induktor beserta jenis-jenisnya serta contoh penggunaan induktor dalam rangkaian elektronika

pengertian dan fungsi induktor beserta jenis-jenisnya

induktor mempunyai sifat kebalikannya dengan kapasitor. Induktor mempunyai sifat memblokir arus AC dan meneruskan arus DC
Sedangkan kapasitor mempunyai sifat meneruskan arus AC dan memblokir arus DC. Nilai induktansi pada induktor dinyatakan dalam satuan Henry



pengertian dan fungsi induktor beserta jenis-jenisnya
Dalam rangkaian elektronika induktor disimbolkan seperti gambar berikut
pengertian dan fungsi induktor
Nilai induktansi pada induktor dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut
  • jumlah lilitan
    Nilai induktansi pada induktor berbanding lurus dengan jumlah lilitan. Semakin banyak jumlah lilitan semakin tinggi pula nilai induktansi sebuah induktor
  • Diameter induktor
    Semakin besar diameter suatu induktor semakin besar pula nilai induktansi demikian pula sebaliknya
  • Inti induktor
    Inti induktor juga mempengaruhi nilai induktansi contoh induktor berinti besi, atau ferit mempunyai nilai induktansi yang lebih tinggi dari pada induktor yang berinti udara
  • panjang induktor
    Semakin panjang suatu induktor maka nilai induktansi akan semakin kecil demikian pula sebaliknya

Contoh penggunaan induktor

Penggunakan induktor pun terdiri dari bermacam-macam Contoh penggunaan induktor berinti ferit dapat sobat temui pada power supply PC, rangkaian crossover dan lain sebagainya

Induktor berinti besi atau ferit biasanya digunakan pada rangkaian yang berhubungan dengan frekuensi rendah atau frekuensi suara
contoh penggunaan induktor
Induk variabel adalah induktor yang nilai induktansinya dapat diubah-ubah. Untuk merubah nilainya dapat dilakukan dengan memutar inti induktor dengan menggunakan obeng
Contoh penggunaan induktor jenis ini dapat sobat temui pada rangkaian yang berhubungan dengan frekuensi tinggi seperti pada boster TV, radio, pemancar dan lainnya
contoh penggunaan induktor
induktor variabel
Induktor variabel dapat juga dibuat dengan melilitkan kawat pada sebuah koker
6.Transformator

Perbedaan trafo step up dan trafo step down

Macam-macam dan Ciri-ciri Transformator (Trafo) Step Up & Step Down
Tabel Perbedaan Trafo Step Up dan Trafo Step Down

Ciri-ciri kedua jenis trafo adalah:

1. Ciri-ciri Trafo step-up

a. Jumlah lilitan kumparan primer selalu lebih kecil dari jumlah lilitan kumparan sekunder, (Np < Ns)

b. Tegangan primer selalu lebih kecil dari tegangan sekunder, (Vp < Vs)

c. Kuat arus primer selalu lebih besar dari kuat arus sekunder, (Ip> Is)

Macam-macam dan Ciri-ciri Transformator (Trafo) Step Up & Step Down

2. Ciri-ciri Trafo step-down

a. Jumlah lilitan kumparan primer selalu lebih besar dari jumlah lilitan kumparan sekunder, (Ip> Ns)

b. Tegangan primer selalu lebih besar dari tegangan sekunder (Vp > Vs)

c. Kuat arus primer selalu lebih kecil dari kuat arus sekunder, (Ip< Is)

Salah satu contoh penggunaan transformator adalah pada pesawat penerima radio jenis “tabung”.

7.IC

PENGERTIAN INTEGRATED CIRCUIT (IC)

Integrated Circuit (IC), jenis, fungsi dan karakternya
   Integrated Circuit adalah suatu komponen elektronik yang dibuat dari bahan semi konduktor dan merupakan pengembangan dari transistor. Dalam sebuah IC terdapat beberapa jenis komponen pasif maupun komponen aktif yang tersusun dalam kemasan (pckages). 
   Jenis -jenis kemasan pada IC yang umum digunakan antara lain: Single In-Line (SIP), Dual In-Line Packege (DIP), Q!uad In-Line Package (QIP), dan flat Pack.


JENIS-JENIS INTEGRATED CIRCUIT (IC)

1. IC ANALOG ( LINIER)

   IC analog adalah IC yang tersusun oleh beberapa rangkaian (linier) dan beroperasi dengan menggunakan sinyal sinusoidal.

Integrated Circuit (IC), jenis, fungsi dan karakternyaMacam- macam IC analog (linier)
a. IC Op-Amp

   Disebut amplifier operasional atau op-amp merupakan salah satu jenis IC analog yang berfungsi sebagai rangkaian penguat.
    IC Op- Amp, s dibedakan menjadi dua macam/jenis yaitu:


i. Op- Am Inverting
Integrated Circuit (IC), jenis, fungsi dan karakternya   Op-amp inverting merupakan rangkaian penguat yang tegangan keluarabbya berbanding terbalik dengan tegangan masuknya. Sinyal masuk ke op-amp inverting melalui input inverting dan menghasilkan keluaran dengan sudut fase yang berkebalikan dengan sudut fase tegangan masukan.
  Besarnya penguatan tergantung pada faktor penguatan (gain) yang dirumuskan sebagai berikut:
Vout = -(R2/R1)Vin
dengan:
Vout  : tegangan keluaran penguatan operasional (output)
Vin    : tegangan masukan (input)
R1     : hambatan ke-1 (ohm)
R2     : hambatan ke-2 (ohm)
ii. Op-Amp Non-Inverting
Integrated Circuit (IC), jenis, fungsi dan karakternya
   Penguat operasional non inverting termasuk dalam sistem analog linier, yaitu sitem yang menghasilkan tegangan keluaran sebanding dengan tegangan masukan yang diberikan. Penguat operasional non inverting adalah penguat yang sinyal masukannya diberikan pada input non-inverting dan menghasilkan output dengan sudut fase sama dengan sudut fase tegangan input.
   Besarnya penguatan pada faktor penguatan (gain) yang dirumuskan sebagai berikut:
Vout = ((Ri+R2)/R1)Vin
dengan
Vout   : tegangan keluaran penguatan operasional (output)
Vin     : tegangan masukan (input)
R1      : hambatan ke-1 (ohm)
R2      : hambatan ke-2 (ohm)
b. IC timer 555
   IC timer 555 merupakan IC linier yang berfungsi sebagai rangkaian pewaktu monostable dan osilator estable. IC 555 merupakan jenis IC yang terkenal didalam dunia elektronika analog/linier.
   Pada penggunaannya , IC 555 dapat dikategorikan dalam beberapa fungsi rangkaian, antara lain sebagai berikut:
i. Rangkaian Monostable
Integrated Circuit (IC), jenis, fungsi dan karakternya
   Pada rangkaian monostable , IC 555 berfungsi sebagai penghasil pulsa diskrit. Pulsa akan dihasilkan pada saat IC 555 menerima siyal pemicu.
   Lebar pulsa yang dihasilkan dipengaruhi oleh hubungan RC (resistor dan kapasitor). Pulsa akan berhenti setelah kapasitor menerima 2/3 tegangan catu daya.
   Lebar pulsa dapat dimodifikasi dengan mengubah nilai resistor (R) dan kapasitor (C) sesuai dengan rumus berikut:
t=1,1(RxC)
dengan:
t     : tegangan pulsa (detik)
R    : nilai resistor (ohm)
C    : nilai kapasitor (farad)
ii. Rangkaian Astable
Integrated Circuit (IC), jenis, fungsi dan karakternya

   Pada rangkaian astable, IC 555 berfungsi sebagai penghasil sinyal kotak (pulsa) denganfrekuensi tertentu secara terus menerus. R1 menghubungan Vcc dan pin7 (pin discharge), R2 menghubungkan pin 7(pin discharge), pin 6 (threshold), dan pin 2 (trigger).
   Kapasitor melakukan pengisian pada R1 dan R2, serta hanya melakukan pengosongan pada R2.
   POada rangkaian estable, frekuensi pulsa hanya dipengaruhi oleh nilai R1, R2, dan C. Rumusan frekuensi pada rangkaian estable sebagai berikut:
f = 1/(In(2)xC(R1+R2))
Lebar pulsa high dirumuskan sebagai berikut
high = In(2)x(R1+2R2)C
Lebar pulsa low dirumuskan sebagai berikut :
low = In(2)xCxR2
dengan:
R    : nilai resistor (ohm)
C    : nilai kapasitor (C)
c. IC Power
Integrated Circuit (IC), jenis, fungsi dan karakternya

   IC Power merupakan jenis IC yang beroperasi pada catu daya . Umumnya , IC power digunakan pada rangkaian regulator, adaptor dan power supply.







2. IC DIGITAL

Integrated Circuit (IC), jenis, fungsi dan karakternya
   Berbeda dengan IC analog (linier) , ICdigital beroperasi pada tegangan 0 volt (low) dan 5 volt (high). IC digitaltersusun dari beberapa rangkaian logika AND, OR, NOT, NAND, NOR,dan XOR).
   IC digital sering digunakan sebagai aplikasi sakelar cepat. Pada perkembangannya, IC digital merupakan jenis yang paling banyak digunakan dalam segala bidangelektronika, karena ukurannya kecil dan memiliki fungsi yang sangat lengkap.






8.Saklar
Saklar adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk memutuskan dan menghubungkan aliran listrik. Jadi saklar pada dasarnya adalah suatu alat yang dapat atau berfungsi menghubungkan atau pemutus aliran listrik (arus listrik) baik itu pada jaringan arus listrik kuat maupun pada jaringan arus listrik lemah.

Yang membedakan saklar arus listrik kuat dan saklar arus listrik lemah adalah bentuknya kecil jika dipakai untuk alat peralatan elektronika arus lemah, demikian pula sebaliknya, semakin besar saklar yang digunakan jika aliran listrik semakin kuat.
Jenis Fungsi Sakelar dan Relay
Macam-macam sakelar dan Relay
Secara sederhana, saklar terdiri dari dua bilah logam yang menempel pada suatu rangkaian, dan bisa terhubung atau terpisah sesuai dengan keadaan sambung (on) atau putus (off) dalam rangkaian itu. Material kontak sambungan umumnya dipilih agar supaya tahan terhadap korosi. Kalau logam yang dipakai terbuat dari bahan oksida biasa, maka saklar akan sering tidak bekerja. Untuk mengurangi efek korosi ini, paling tidak logam kontaknya harus disepuh dengan logam anti korosi dan anti karat.

Macam-Macam Saklar :

Saklar Push Button
Saklar push button adalah tipe saklar yang menghubungkan aliran listrik sesaat saja saat ditekan dan setelah dilepas maka kembali lagi pada posisi off. Saklar tipe ini banyak digunakan pada rangkaian elektronika yang di kombinasikan dengan rangkaian pengunci.

Saklar Toggle
Saklar Toggle ini menghubungkan atau memutuskan arus dengan cara menggerakkan toggle/tuas yang ada secara mekanis. Ukurannya relatif kecil, pada umumnya digunakan pada rangkaian elektronika

Selector Switch, disingkat (SS)
Saklar pemilih ini menyediakan beberapa posisi kondisi on dan kondisi off, ada dua, tiga, empat bahkan lebih pilihan posisi, dengan berbagai tipe geser maupun putar. Saklar pemilih biasanya dipasang pada panel kontrol untuk memilih jenis operasi yang berbeda, dengan rangkaian yang berbeda pula. Saklar pemilih memiliki beberapa kontak dan setiap kontak dihubungkan oleh kabel menuju rangkaian yang berbeda, misal untuk rangkaian putaran motor cepat dan untuk rangkaian putaran motor lambat. Atau pada rangkaian audio misalnya memilih posisi radio, tape dan lainnya

Saklar Mekanik

Saklar mekanik umumnya digunakan untuk automatisasi dan juga proteksi rangkaian. Saklar mekanik akan on atau off secara otomatis oleh sebuah proses perubahan parameter, misalnya posisi, tekanan, atau temperatur. Saklar akan On atau Off jika set titik proses yang ditentukan telah tercapai. Terdapat beberapa tipe saklar mekanik, antara lain: Limit Switch, Flow Switch, Level Switch, Pressure Switch dan Temperature Switch. Contoh pengunaannya seperti pada magic com adalah saklar Temperature Switch

Limit Switch (LS)
Limit switch termasuk saklar yang banyak digunakan di industri. Pada dasarnya limit switch bekerja berdasarkan sirip saklar yang memutar tuas karena mendapat tekanan plunger atau tripping sirip wobbler. Konfigurasi yang ada dipasaran adalah: (a).Sirip roller yang bisa diatur, (b) plunger, (c) Sirip roller standar, (d) sirip wobbler, (e) sirip rod yang bisa diatur. Pada saat tuas tertekan oleh gerakan mekanis, maka kontak akan berubah posisinya. Contoh aplikasi saklar ini adalah pada PMS (Disconecting Switch) untuk menghentikan putaran motor lengan PMS.

Temperature Switch 
Saklar temperatur disebut thermostat, bekerja berdasarkan perubahan temperatur. Perubahan kontak elektrik di-trigger (dipicu) oleh pemuaian cairan yang ada pada chamber yang tertutup (sealed chamber) chamber ini terdiri dari tabung kapiler dan silinder yang terbuat dari stainless steel. Cairan di dalam chamber mempunyai koefisiensi temperatur yang tinggi, sehingga jika silinder memanas, cairan akan memuai, dan menimbulkan tekanan pada seluruh lapisan penutup chamber. Tekanan ini menyebabkan kontak berubah status.Secara fisik saklar ini terdiri dari dua komponen, yaitu bagian yang bergerak/bergeser (digerakkan oleh tekanan) dan bagian kontak. Bagian yang bergerak dapat berupa diafragma atau piston. Kontak elektrik biasanya terhubung pada bagian yang bergerak, sehingga jika terjadi pergeseran akan menyebabkan perubahan kondisi (On ke Off atau sebaliknya) 

Flow Switch (FL)
Saklar ini digunakan untuk mendeteksi perubahan aliran cairan atau gas di dalam pipa, tersedia untuk berbagai viskositas. Pada saat cairan dalam pipa tidak ada aliran, maka kontak tuas/piston tidak bergerak karena tekanan disebelah kanan dan kiri tuas sama. Namun pada saat ada aliran, maka tuas/piston akan bergerak dan kontak akan berubah sehingga dapat menyambung atau memutusklan rangkaian.

Float Switch (FS)
Saklar level atau float switch, merupakan saklar diskret yang digunakan untuk mengontrol level permukaan cairan di dalam tangki. Posisi level cairan dalam tangki digunakan untuk men-trigger perubahan kontak saklar. Posisi level switch ada yang horizontal dan ada yang vertikal.

Saklar Tekanan atau Pressure Switch 
Pressure switch merupakan saklar yang kerjanya tergantung dari tekanan pada perangkat saklar. Tekanan tersebut berasal dari air, udara atau cairan lainnya, misalnya oli. Terdapat dua macam Pressure Switchabsolut (trigger (pemicu) terjadi pada tekanan tertentu) dan konfigurasi diferensial (trigger terjadi karena perbedaan tekanan)

sumber : http://coralbe.blogspot.com/2014/05/macam-macam-saklar-dan-fungsinya

Macam Macam Jenis Sakelar
Sakelar Listrik Rumah Tangga
Sakelar Listrik Rumah Tangga
Saklar termasuk bahan jadi yang merupakan alat yang berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik dari sumber tegangan menuju beban. Saklar sangat banyak macam dan jenisnya misalnya: untuk keperluan instalasi penerangan, untuk tegangan tinggi, instalasi tenaga dan banyak lagi jenisnya. Sebagai pengetahuan dasar cukup mengenai beberapa macam yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari: di rumah, sekolah dan tempat-tempat umum lainnya.
Saklar ada yang dipasang di luar tembok dan ada pula yang dipasang did alam. Saklar yang dipasang di dalam tembok harganya lebih mahal, tetapi lebih banyak yang menyukai sebab tampak lebih bersih dindingnya karena pipanya tidak tampak, sehingga tidak mengganggu pemandangan.

Jenis-jenis sakelar pada dasarnya dibedakan menjadi:
1. Saklar manual
2. Saklar magnetik (MC)
3. Saklar otomatis

Saklar manual menurut penggunaannya untuk:
1. Instalasi penerangan.
2. Instalasi tenaga.

Macam-macam saklar manual yang digunakan untuk instalasi penerangan menurut hubungannya antara lain:
1. Saklar tunggal          6. Saklar kutub dua
2. Saklar seri                7. Saklar kutub tiga
3. Saklar silang            8. Saklar tarik
4. Saklar tukar             9. Saklar tombol tekan
5. Saklar kelompok

Bentuk-bentuk pemasangannya saklar adalah:
1. Saklar ditanam dalam tembok sistem IN-BOUW
2. Saklar tidak ditanam di dalam tembok sistem OUT-BOUW
Ada beberapa persyaratan dalam pemasangan saklar antara lain:
1. Harus dapat melayani secara aman tanpa memerlukan alat bantu.
2. Saklar harus dipasang sedemikian rupa sehingga bagian yang bergerak (tangkai atau pengumpil) saklar tidak bertegangan pada waktu saklar dalam keadaan terbuka atau tidak terhubung (Puil 1977 Pasal 206 B1).
3. Dudukan semua saklar di dalam suatu instalasi harus seragam, misalnya: semua saklar dalam keadaan terhubung: Jika tangkai saklar didorong ke atas atau.
Jika pengumpil saklar bagian atas ditekan (Puil 1977 Pasal 206.B1)
1. Pemasangannya harus sedemikian rupa sehingga tidak mungkin akan terhubung sendiri oleh pengaruhgayaberatnya.
2. Kemampuan saklar sekurang-kurangnya harus mempunyai kemampuan sesuai dengan alat yang dihubungkan padanya, tetapi tidak boleh lebih kecil dari 5 A (Puil 1977 Pasal 630 C61).
Saklar Tunggal Seri dan Tukar
Saklar Tunggal Seri dan Tukar
Saklar Silang , Kutub Dua , Kutub Tiga
Saklar Silang , Saklar Kutub Dua , dan Saklar Kutub Tiga
Saklar Tarik dan Saklar Tombol Tekan
Saklar Tarik dan Saklar Tombol Tekan
Setelah kita saksikan bersama tentang pelaksanaan dari bermacam-macam penghubung untuk ini kami berikan sedikit keterangan-keterangan dari rangkaian penghubung tersebut.


1. Saklar tunggal (lihat gambar 1)Saklar ini tidak lagi memerlukan penjelasan. Ini suatu cara yang termudah untuk menghubungkan/memutuskan suatu hantaran.

2. Saklar seri/deret (lihat gambar 2)Saklar seri ini gunanya untuk memutuskan dan menghubungkan dua buah kelompok lampu secara bergantian.
Misalnya:
Lampu yang terdapat pada ruangan tamu dan lampu yang terdapat pada taman dapat hidup sendiri-sendiri atau seluruhnya dihidupkan pada waktu bersamaan.

3. Saklar tukar/hotel (lihat gambar 3)Saklar tukar/hotel ini digunkaan apabila kita menghendaki melayani satu lampu dari dua tempat atau lampu menyala secara berurutan.
Misalnya:
Pada lorong-lorong dalam kamar yang dua pintu dan tangga pada rumah bertingkat, maka kita pakai dua buah saklar tukar.

4. Saklar silang (lihat gambar 4)Saklar silang ini digunakan apabila kita harus dapat melayani satu lampu dan tiga tempat, maka kita pakai saklar silang waktu memasang. Hendaklah diingat, bahwa saklar yang pertama dan penghabisan haruslah dipasang saklar tukar, saklar di antaranya adalah saklar silang.

5. Saklar kutub dua (lihat gambar 5)Misalnya:
Kamar mandi, atau penerangan luar sehingga kedua kawat lampu diputuskan hubungannya.

5. Saklar kutub tiga (lihat gambar 6)Saklar ini dipakai pada golongan yang terdiri dari sejumlah lampu-lampu besar.
Misalnya:
Untuk penerangan lantai, penerangan bagian atas dan gedung-gedung pertemuan untuk dihubungkan dengan tiga fasa. Hubungan ini disambung dan diputuskan dengan saklar kutub tiga.

6. Saklar tarik (lihat gambar 7)Saklar tarik ini digunakan pada kamar tidur, dan kamar mandi yang dapat dihidupkan dan dimatikan dengan menarik saklarnya dengan perantaraan tali sebagai penariknya.

7. Saklar tombol tekan (lihat gambar 8)Saklar tombol banyak digunakan untuk mengontrol motor-motor listrik dan juga banyak digunakan untuk melayani bel, dan lain-lain.

Macam-macam jenis bentuk dan sifat saklar sangat beraneka ragam. Keaneka ragaman itu didasarkan atas pertimbangan kepentingan yang bermacam-macam.
Demikian banyak jenis dan coraknya sehingga tidak bisa dibahas semua. 
Cara kerja Saklar 
Sama yaitu untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik dari sumber tegangan menuju beban.

Terima kasih sobat telah membaca postingan saya.
tunggu artikel selanjutnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar